Sabtu, 17 Januari 2009

HAKEKAT KEHIDUPAN

HAKEKAT KEHIDUPAN

Hakekat adalah ungkapan yang menyatakan suatu yang haq atau kebenaran. Kehidupan berasal dari kata hidup yang berarti perpaduan antara jiwa dan raga. Jadi hakekat kehidupan menurut Islam adalah berlangsungnya perpaduan antara jiwa dan raga selama berada di dunia dalam mengemban amanah sebagai khlaifah di muka bumi.
A. Analisa kebutuhan manusia
Pandangan Psikoanalitik
Aliran ini menganggap bahwa manusia pada dasarnya digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instruktuf. Tingkah laki individu ditentukan dan dikontrol oleh kekuatan psikologis yang sejak semula memang sudah ada pada dirinya.
Pandangan humanistik
Aliran ini berpendapat bahwa manusia itu memiliki dorongan untuk menggerakkan dirinya ke tujuan positif, manusia itu rasional tersosialisasi dan dalam beberapa hal dapat menentukan nasibnya sendiri. Pandangan ini menunjukan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengarahkan, mengatur dan mengontrol diri sendiri.
Pandangan Martin Buber
Martin Buber berpendapat bahwa manusia itu pada dasarnya baik atau jahat tetapi manusia mengandung keadaan kemungkinan untuk berbuat baik dan jahat.
Pandangan Behavioristik
Menurut Behavioristik bahwa manusia itu lahir sebagai makhluk relatif yang tingkah lakunya dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Pandangan Islam
Ajaran Islam menganggap bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai kecenderungan ber Tuhan yang dikenal dengan istilah fitrah.
Dengan demikian hakekat manusia itu adalah :
a. Sebagai makhluk Tuhan yang mempunyai kebutuhan dan keharusan untuk bertaqwa kepada-Nya.
b. Sebagai makhluk sosial di mana dia membutuhkan lingkungan hidup untuk berkelompok dan mengembangkan dirinya.
c. Sebagai individu dia mempunyai potensi-potensi yang dapat dikembangkan dan membutuhkan materi dan spiritual.
d. Dapat dan harus dididik serta mendidik diri sendiri.
B. Mencari kebenaran sebagai kebutuhan dasar manusia
Dalam kehidupan manusia membutuhkan sesuatu yang dianggapnya benar untuk menuntun hidupnya ke jalan yang lurus. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia itu diciptakan oleh Allah dengan bekal kecenderungan kepada jalan kebaikan (hanif) seperti yang dijelaskan Allah dan surat 6 : 79.
C. Islam sebagai sumber kebenaran
Dalam Al-Quran selalu diajarkan tentang nilai-nilai kebenaran yang menyangkut keseluruhan dari aspek-aspek kehidupan, sehingga tidak ada segi kehidupan yang tidak disinggung dalam ajaran Islam. Islam merupakan kebenaran, kebenaran itu dicapai apabila telah mencapai derajat taqwa.
D. Konsep tauhid La ila Ha Illallah
Islam adalah monotheisme, Allah itu esa (satu), tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, tidak ada sesuatu apapun yang sama dengan-Nya, dan Ia maha segalanya.
Alqur’an tersarikan dalam Al Fatikha, Fatikha tersari dalam kata La ila Ha Illallah, dan kata syahadat ini berintikan kata ALLAH. Kata La ila Ha Illallah merupakan dua rangkaian kata yaitu peniadaan atas segala sesuatu (Tuhan), lalu diikuti kata pengeculian.
E. Hakikat penciptaan alam semesta
Alam hanya bersipat sementara, tidak ada yang kekal di alam ini, semua mengalami perubahan. Alam diciptakan untuk untuk dimanpaatkan dan dilestarikan, didalamnya terdapat banyak proses hidup dan kehidupan yang saling membutuhkan, dan mempengaruhi, kesemuanya itu harus dijadikan sebagai objek/wahana beramal ibadah untuk membuktikan tingkat keimanan, sebagai wujud rasa syukur dan pengabdian kepada Allah.
F. Hakikat penciptaan manusia
Manusia adalah makhluk terbaik, yang diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Allah, manusia karena perbuatannya dapat menjadi lebih mulia daripada malaikat, tetapi dapat pula menjadi lebih terkutuk daripada iblis. Hidup adalah masalah, dan manusia diciptakan sebagai kholifah yang harus menyelesaikan masalah, dengan cara memanpaatkan, dan melestarikan semua potensi yang ada di alam.
Manusia berasal dari roh suci yang akan kembali pula kepada yang suci, dalam proses aktivitas di alam ini manusia diberikan kebebasan untuk berbuat tapi tentunya dengan tuntutan pertanggungjawaban atas perbuatan tersebut, meskipun hanya seberat biji zarah.
G. Hakikat masyarakat
Masyarakat adalah komunitas dari populasi manusia, yang didalamnya terdapat interaksi sosial yang demikian kompleksnya, untuk itu harus ada aturan yang mengatur tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu (Alqur’an dan Hadist). Dengan demikian barulah akan ada keadilan sesuai proporsinya, dan ada tahapan proses yang sesuai dengan prosedurnya, yang akan bermuara pada kedilan dan kemakmuran, sehingga masyarakat akan adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Dalam proses untuki menuju/menggapai dan memelihara agar hal itu dapat senantiasa terwujut maka pemimpin dan kepemimpinan menjadi suatu hal mutlak di dalam masyarakat, yang merupakan pelayan, pengayom, dan pelindung bagi masyarakatnya.
H. Hakikat ilmu
Ilmu itu adalah jalan, tapi bila salah mengamalkan dapat menjadi lawan. Kebenaran dapat diketahui denga ilmu. Banyak aliran dan bidang ilmu, semakin tinggi ilmu seseorang bila ia salah berbuat maka semakin besar daya rusaknya. Dengan ilmu hidup jadi lebih mudah, dengan iman hidup jadi terarah. Ilmu tanpa iman tidaklah berkat (tiada barokah), iman tanpa ilmu tidak bermanpaat (tidak berbekas), itulah simpul kehidupan berilmu, beriman, dan beramal yang sejalan dengan bezikir, berfikir, dan berkarir.

1 komentar:

punya kritik atau saran, sok mangga...!